KATA
PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat Asung Kerta Wara NugrahaNya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Siklus Akutansi” ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Akutansi sebagai nilai
tugas.
Penulis menyadari bahwa
penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan
pada pembuatan proposal berikutnya.
Besar harapan penulis,
semoga pembuatan proposal ini ada manfaatnya bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa.
Singaraja, Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarakan kegiatan usaha Perusahaan digolongkan menjadi 3
yaitu;
Perusahaan Jasa adalah Perusahaan yang kegiatannya menyediakan
dan menjual jasa contohnya: Usaha Bengkel, Usaha salon, Usaha Jasa Angkutan dan
lain-lain.
Perusahaan Dagang adalah Perusahaan yang kegiatan usahanya
membeli
Barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah
sifat atau keadaan barang tersebut.
Contohnya UD jaya, UD Makmurdan lain-lain.
Perusahaan Pabrik/Industri/Manufaktur
adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli bahan baku dan mengolahnya
menjadi produk jadi yang siap dijual.
Pembatasan
Masalah
1.
Pengertian
siklus akuntansi
2.
Langkah-langkah dalam siklus akuntansi
3. Pedoman dalam menyusun laporan
keuangan.
4.
Proses untuk menghasilkan suatu laporan keuangan
Tujuan.
1.
Mengetahui apa
yang dimaksud dengan Siklus akuntansi.
2.
Mengetahui Langkah-langkah
dalam Siklus Akuntansi.
3.
Mengetahui
pedoman dalam menyusun Laporan keuangan.
4.
Mengetahui bagaimana
proses untuk menghasilkan suatu laporan
keuangan .
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus Akuntansi
Pengertian Siklus akuntansi
Siklus akuntansi
adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode
waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan
laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pencatatan dalam Buku
Harian (Jurnal)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Neraca Lajur (Work Sheet)
|
|
|
|
1. TRANSAKSI
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi
posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar
untuk dicatat.Transaksi ini biasanya
dibuktikan dengan adanya dokumen.
Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu
perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang
dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu
transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan
transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan
disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.
2.
PEMBUATAN BUKTI ASLI.
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya
dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar
bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa
ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya
pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar
biasa.
Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak
merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan
mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya
transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4
τ Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti
bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.
τ Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara
kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut
merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli
merupakan faktur pembelian.
τ Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan
faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota
kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang
3.
PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).
Secara umum jurnal terdiri dari
jurnal umum dan jurnal khusus. Pada kesempatan ini kita akan membahas jurnal umum saja. Transaksi
dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu
catatan kronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana di tunjukkan oleh
nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:
τ Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan
kapan terjadinya transaksi
τ Nama perkiraan.
τ Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
τ Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.
Proses
pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
a.
Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya
dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek
b. Menentukan
setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan
mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c. Menetapkan
apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang
disebabkan oleh transaksi itu.
d. Menetapkan
apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
e. Memasukkan
transaksi tersebut kedalam jurnal.
Bentuk jurnal umum adalah
“Nama Perusahaan”
Jurnal Umum
Per ….tangga/bulan/tahun
Halaman : (1)
Tanggal
|
No
Bukti
|
Nama
Akun dan Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
Keterangan
:
(1) Diisi
dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
(2) Diisi dengan tanggal terjadinya
transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
(3) Diisi
nomor surat bukti transaksi.
(4) Diisi dengan nama akun yang di
debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya ditulis akun yang di kredit dan
ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis
penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
(5) Diisi nomor kode akun, tetapi
ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan diposting ke buku besar.
(6) Dan
(7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.
Sebelum
bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan
analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola
pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan
Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan
Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam
tabel sebagai berikut :
Mekanisme
Debet dan Kredit
No
|
Jenis Akun
|
Keterangan
|
Bertambah
|
Berkurang
|
1
|
HARTA
|
DEBET
|
KREDIT
|
Harta jika bertambah dicatat di Debet
Harta jika berkurang dicatat di Kredit
|
2
|
UTANG
|
KREDIT
|
DEBET
|
Utang jika bertambah dicatat di Kredit
Utang jika berkurang dicatat di Debet
|
3
|
MODAL
|
KREDIT
|
DEBET
|
Modal jika bertambah dicatat di Kredit
Modal jika berkurang dicatat di Debet
|
4
|
PENDAPATAN
|
KREDIT
|
DEBET
|
Pendapatan jika bertambah dicatat
di Kredit Pendapatan jika berkurang dicatat di Debet
|
5
|
BEBAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
Beban jika bertambah dicatat di Debet
Beban jika berkurang dicatat di Kredit
|
4.
PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.
Buku besar adalah
buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan
masukan dari semua
jurnal
akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan
laporan
neraca dan
laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan
informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap
kode
perkiraan dalam suatu
periode
akuntansi tertentu.
Buku besar ada 4 jenis yaitu :
·
BENTUK
“T”
BENTUK “2 KOLOM”
BENTUK “4 KOLOM”
BENTUK “3 KOLOM”
BENTUK “T”
Nama akun
|
|
|
|
|
BENTUK “2 KOLOM”
Nama Akun
:
|
|
|
No Akun :
|
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BENTUK “3 KOLOM”
Nama Akun
:
|
|
|
No Akun :
|
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BENTUK “4 KOLOM”
Nama Akun
:
|
|
|
|
No Akun :
|
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Posting Jurnal pada Buku Besar
Yang dimaksud
dengan posting di sini adalah membukukan dengan cara memindahbukukan dari
jurnal ke dalam perkiraan masing-masing yang relevan di buku besar. Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah
dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal
dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan
sebagai kredit dalam buku besar.
a.
Buku Besar Umum (Ledger)
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada
pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka
perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula
dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan
menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar itu merupakan
penggolongan perkiraan menurut jenisnya.
Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada
banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan
tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar
menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan
Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
Sebagai
contoh, pada “Bengkel Adi” memiliki akun hutang dan piutang sebagai berikut :
Contoh Buku Besar Umum
Nama Akun
: Hutang Usaha
|
|
|
|
No Akun :
|
211
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
Desember 04
|
Dibeli
peralatan dari UD Bima
|
Ju.1
|
|
1.500.000
|
|
1.500.000
|
|
05
|
Dibeli
perlengkapan dari UD karya jati
|
Ju.1
|
|
500.000
|
|
2.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nama Akun
: Piutang
|
|
|
|
No Akun :
|
112
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
Desember 03
|
Pendapatan
jasa dari Tuan Budi
|
Ju.1
|
1.000.000
|
|
1.000.000
|
|
|
05
|
Pendapatan
jasa dari Toko Jaya
|
Ju.1
|
1.000.000
|
|
2.000.000
|
|
|
06
|
Pendapatan
jasa dari Tuan Budi
|
Ju.1
|
1.500.000
|
|
3.500.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Buku Tambahan/pembantu (Sub Ledger)
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk
mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang
diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa
saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan
kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing
kreditur.
Untuk mengetahui perubahan saldo dari
tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap
langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku
besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing- masing langganan yang
membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar
piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku
besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).
Gambar.3
Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari
perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut
perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang.
Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling
(perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila
digambarkan tampak seperti yang terdapat pada gambar 3.
Sebagai contoh, pada “Bengkel Adi”
terdapat buku pembantu hutang dan tambahan piutang dan buku berikut buku
sebagai berikut :
Buku Pembantu Piutang
Tuan Budi
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember 03
06
|
Pendapatan
Jasa
Pendapatan
Jasa
|
Ju.1
Ju.1
|
1.000.000
1.500.000
|
|
1.000.000
2.500.000
|
Toko Jaya
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember 05
|
Pendapatan
Jasa
|
Ju.1
|
1.000.000
|
|
1.000.000
|
Buku Pembantu Hutang Usaha
UD Bima
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember 04
|
Dibeli
peralatan
|
Ju.1
|
|
1.500.000
|
1.500.000
|
UD karya
jati
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
D.
|
K.
|
Saldo
|
Desember 05
|
Dibeli
perlengkapan
|
Ju.1
|
|
500.000
|
500.000
|
Buku Controlling Piutang
Nama
Kreditur
|
Saldo
|
Tuan Budi
Toko Jaya
|
2.500.000
1.000.000
3.500.000
|
Buku Controlling Hutang
Nama
Debitur
|
Saldo
|
UD Bima
UD karya jati
|
1.500.000
500.000
2.000.000
|
5. NERACA
SALDO
Neraca saldo adalah suatu
daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total
debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat
untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan yang disusun pada akhir periode tertentu
Contoh : Neraca saldo
Dalam neraca saldo
terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan
hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh
lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan
neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
6. AYAT JURNAL
PENYESUAIAN
AJP
adalah aktivitas ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
membetulkan akun/perkiraan sehingga laporan yang dibuat berdasarkan akun
tersebut dapat menunjukkan pendapatan, aktiva, dan kewajiban yang sesuai.
Perkiraan-perkiraan yang
memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterirna
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8.
Persediaan Barang dagangan.
Contoh : Soal ajp
Jurnal
penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada
aktivitas transaksi tetapi didasarkan pada perhitungan atau keterangan
tertentu.
Contoh : Jurnal Penyesuaian
Contoh Neraca Saldo disesuaikan
7. NERACA
LAJUR
Neraca lajur adalah suatu kertas yang berkolom-kolom atau
berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data
akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan
dengan cara sistematis.Sebenarnya neraca lajur lebih tepat disebut kertas kerja
yang digunakan sebagai alat pembantu dalam menyusun laporan keuangan.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca lajur
adalah:
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan
datadata
3. penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan keuangan
yang formal
4. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal
penyesuaian.
Contoh Nerac Lajur
8. LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan
laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi
keuangan atau Laporan perubahan Modal dan terakhir adalah neraca. Elemen
penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama
laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
Panah-panah yang terdapat dalam Gambar dibawah ini, menunjukkan
hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan
neraca.
a)
Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh
dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga
merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara
pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam
Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
b)
Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi
Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen
keseimbangan yang paling akhir dalam neraca.
Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai
pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat
diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
Contoh Laporan Rugi/Laba
Laporan perubahan modal, adalah
laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu
bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui
sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu
Contoh Laporan Perubahan
Modal
Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi
mengenai aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan
urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan
perusahaan,
kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh
tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi
tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik
yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Contoh Neraca
JURNAL
PENUTUP
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa
pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke
dalam perkiraan modal.
Langkah-langkah
penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1). Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar
nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan
jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.
2). Mengkredit setiap perkiraan
beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah
total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet
dari Ikhtisar laba rugi.
3). Mendebet Ikhtisar laba rugi
sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
4). Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi
sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.
Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya BIRO JASA DANI menutup
buku pacta akhir Januari, maka jurnal penutupnya adalah:
Contoh Jurnal Penutup
Contoh Neraca saldo setelah penutupan
BAB III
KESIMPULAN
Siklus akuntansi merupakan serangkaian
langkah-langkah yang terjadi selama periode waktu yang telah ditentukan,
sehingga menghasilkan Laporan
keuangan yang berguna
bagi para pemakai laporan keuangan, baik itu pihak internal maupun pihak
eksternal. Untuk Membuat Laporan Keuangan, terdapat beberapa langkah,
yang dikenal dengan Siklus Akuntansi yaitu ; Transaksi keuangan, Mencatat
segala transaksi keuangan berdasarkan bukti asli transaksi dalam satu periode
akuntansi, menggolongkan teransaksi ke Jurnal Umum, Membuat dan memposting teransaksi ke Buku Besar, meingiktisarkan
kedalam Neraca saldo, Membuat Jurnal Penyesuaian, meingiktisarkan kedalam
Neraca saldo disesuaikan, membuat neraca lajur yang digunakan
sebagai alat pembantu/memudahkan dalam menyusun laporan keuangan, menyusun
laporan keuangan(Laporan Laba rugi, Leporan Perubahan Modal dan Neraca,), membuat jurnal penutup dan meingiktisarkan kedalam Neraca
saldo setelah penutupan.